Panda, hewan lucu mirip beruang yang banyak ditemukan di China. Hewan berbulu hitam dan putih ini memang identik dengan negara China. Bahkan, asal mula badan panda yang berwarna hitam putih juga berasal dari Negara Tirai Bambu tersebut.
Mendekati perayaan Tahun Baru China, kami akan menceritakan kembali dongeng tersebut. Inilah asal mula kenapa panda memiliki bulu warna hitam dan putih.
Pada zaman dahulu kala, di sebuah dinasti kerajaan, hidup seorang pangeran kecil. Usianya saat itu sekitar lima tahun. Sang pangeran adalah anak tunggal, dia sering kesepian karena tidak punya saudara. Kesehatan sang pangeran juga tidak terlalu baik, sehingga dia tidak boleh pergi jauh dari istana.
Pangeran punya teman baru...Sang raja dan permaisuri sangat sedih melihat putra mereka sering murung setiap hari. Akhirnya, sang raja memberi sebuah hadiah untuk putranya. Raja yang baik membawakan seekor anak panda yang yatim piatu. Saat itu, bulu panda hanya berwarna putih bersih. Tidak ada pola hitam atau pola apapun di tubuhnya.
Pangeran kecil sangat senang dengan kehadiran panda di dalam istana. Mereka sering bermain bersama, karena panda adalah hewan yang jinak. Hampir setiap hari mereka bermain di halaman istana. Kesehatan pangeran kecil tampak makin membaik. Seluruh istana tampak bahagia dengan kehadiran sang panda, karena sudah memberikan sedikit keceriaan di dalam istana.
Sayangnya, takdir tidak bisa ditolak. Pada suatu hari, kesehatan pangeran memburuk. Semua tabib dari berbagai negeri didatangkan ke istana. Tidak ada satupun yang berhasil menyembuhkan sang pangeran. Akhirnya pangeran kecil itu meninggal dunia. Namun dia menyunggingkan sebuah lengkung senyum, tanda bahwa dia bahagia sebelum meninggal, dan Panda kehilangan sahabat baik.
Jenazah pangeran muda dikremasi. Walaupun hewan, anak panda yang sering bermain dengan pangeran muda tahu bahwa sang pangeran telah meninggal. Panda kecil itu sangat kehilangan, dia sudah kehilangan orang tuanya, dan sekarang teman bermainnya juga sudah meninggal.
Pada suatu malam, panda kecil itu masuk ke dalam ruang abu jenazah pangeran. Dia mengambil abu itu sambil menangis. Karena tidak mau kehilangan sang pangeran, panda itu memeluk guci abu jenazah. Panda kecil itu menangis dan mengusap-usap matanya yang berair. Dia tidak sadar bahwa ada sisa abu pangeran menempel di tangannya, di sekitar mata bekas mengusap air mata dan bebearapa bagian tubuhnya.
Konon, sejak saat itulah tubuh panda tidak lagi putih bersih, tetapi putih dengan beberapa bagian hitam. Sebagai bukti bahwa manusia dan hewan sama-sama makhluk Tuhan yang memiliki perasaan dan bisa saling menjaga.
Dongeng memang hanya dongeng, tapi selalu ada pelajaran di dalamnya. Semoga dongeng ini menambah pengetahuan Anda. Dan semoga.. panda tidak mengalami kepunahan.
Pangeran punya teman baru...Sang raja dan permaisuri sangat sedih melihat putra mereka sering murung setiap hari. Akhirnya, sang raja memberi sebuah hadiah untuk putranya. Raja yang baik membawakan seekor anak panda yang yatim piatu. Saat itu, bulu panda hanya berwarna putih bersih. Tidak ada pola hitam atau pola apapun di tubuhnya.
Pangeran kecil sangat senang dengan kehadiran panda di dalam istana. Mereka sering bermain bersama, karena panda adalah hewan yang jinak. Hampir setiap hari mereka bermain di halaman istana. Kesehatan pangeran kecil tampak makin membaik. Seluruh istana tampak bahagia dengan kehadiran sang panda, karena sudah memberikan sedikit keceriaan di dalam istana.
Sayangnya, takdir tidak bisa ditolak. Pada suatu hari, kesehatan pangeran memburuk. Semua tabib dari berbagai negeri didatangkan ke istana. Tidak ada satupun yang berhasil menyembuhkan sang pangeran. Akhirnya pangeran kecil itu meninggal dunia. Namun dia menyunggingkan sebuah lengkung senyum, tanda bahwa dia bahagia sebelum meninggal, dan Panda kehilangan sahabat baik.
Jenazah pangeran muda dikremasi. Walaupun hewan, anak panda yang sering bermain dengan pangeran muda tahu bahwa sang pangeran telah meninggal. Panda kecil itu sangat kehilangan, dia sudah kehilangan orang tuanya, dan sekarang teman bermainnya juga sudah meninggal.
Pada suatu malam, panda kecil itu masuk ke dalam ruang abu jenazah pangeran. Dia mengambil abu itu sambil menangis. Karena tidak mau kehilangan sang pangeran, panda itu memeluk guci abu jenazah. Panda kecil itu menangis dan mengusap-usap matanya yang berair. Dia tidak sadar bahwa ada sisa abu pangeran menempel di tangannya, di sekitar mata bekas mengusap air mata dan bebearapa bagian tubuhnya.
Konon, sejak saat itulah tubuh panda tidak lagi putih bersih, tetapi putih dengan beberapa bagian hitam. Sebagai bukti bahwa manusia dan hewan sama-sama makhluk Tuhan yang memiliki perasaan dan bisa saling menjaga.
Dongeng memang hanya dongeng, tapi selalu ada pelajaran di dalamnya. Semoga dongeng ini menambah pengetahuan Anda. Dan semoga.. panda tidak mengalami kepunahan.
0 comments:
Post a Comment